Sabtu, 19 Oktober 2013

GUNUNG LAWU VIA CANDI CETHO

Pendakian dimulai dari Base Camp Candi Cetho memasuki kawasan Candi, terdapat puluhan anak tangga sebelum melewati gerbang utama candi yang menjulang tinggi. Di dalam kompleks candi tersebut banyak terdapat relief- relief batu yang ditata rapi, terdapat juga beberapa patung dewa dan ada juga beberapa bangunan untuk seperti pendopo yang bisa dijumpai dikanan kiri jalan, sampai akhirnya keluar dari kawasan candi tersebut. Di jalan keluar terdapat marka yang bertuliskan arah menuju ke Candi Kethek. Kondisi jalan menuju Candi Kethek terbilang masih mudah hanya jalan setapak dengan sekelilingnya pohon yang besar. Ditemui juga sumber mata air yang mengalir pada pipa pralon. Sampai ke pucaknya kita ambil jalan ke kiri terus hingga nanti menemukan arah ke Candi Kethek. Menuju Candi Kethek, kita akan melintasi sungai kecil kemudian naik sedikit dan sampai di Candi Kethek tersebut. Estimasi dari Pos Pendakian Hingga Candi Kethek hanya 15 menit. 


Candi Kethek – Pos 1 (Retjo Kethek)

Dari Candi Kethek yang berbentuk Piramida itu, kita ambil kanan hingga melewati perkebunan penduduk. Dari situ kita mulai masuk ke kawasan yang penuh dengan ilalang, semak belukar dan rumput - rumput. Perjalanan dari jalur ini tidak begitu menanjak, cuma saja banyak kayu – kayu yang tumbang (akibat ilegall loging) jadi kita perlu melewati kayu – kayu yang tumbang sepanjang perjalanan tersebut. Sekitar 1 jam perjalanan sudah sampai di Pos 1. 


Pos 1 (Retjo Kethek) – Pos 2 (Brak Seng)

Menuju pos 2 kita akan mulai masuk ke kawasan Hutan Gunung, rumput - rumput panjang menutupi jalur setapak yang sudah hampir nggak terlihat lagi. Sekitar 1 jam kita sampai di Pos 2, Pos nya sudah reyot, juga terdapat pohon besar yang dianggap sakral oleh penduduk setempat.





Pos 2 (Brak Seng) – Pos 3 (Cemoro Dowo)

Perjalanan dari Pos 2 medan tetap sama, yakni masih di dalam Hutan Gunung. Perjalanan sedikit berat karena memang jalanya terus menanjak dan lama perjalanan 1 jam sampai di Pos 3. Pos 3 ini cukup bagus dan memang cocok buat mendirikan tenda. 





Pos 3 (Cemoro Dowo) – Pos 4 (Penggik)

Pos 3 jalannya paling berat sangat nanjak di sekelilingnya banyak pohon, medan yang lalui masih sama yakni tanjakan dengan kiri kanan dihiasi cemara. Pos 3 ke Pos 4 memakan waktu 1 jam juga. Kondisi Pos 4 memprihatinkan, hanya berupa kayu – kayu tegak dengan atap berupa senk dan dindingnya dikelilingi terpal.




Pos 4 (Penggik) – Pos 5 (Peperangan)

Dari Pos 4 ke Pos 5, perjalanan melewati rumput dan sabana. Hingga 1 jam berselang di jalanan sabana yang datar itu kita akan sampai di Pos 5. 





Pos 5 (Peperangan) – Pos 6 (Hargo Dalem)

Dari Pos 5 ke Pos 6 perjalanan masih melewati Padang sabana. Perjalanan juga akan melewati Tapal Menjangan, yang sebenarnya juga mata air kering. Hingga batas terakhir padang sabana tersebut adalah bukit dan juga padang Edelweis. Setelah melewati padang Edelweis perjalanan sampai di Pasar Setan,medanya berbatu, jalan setapak sudah tidak terlihat jadi kita harus sering – sering melihat kebelakang untuk menghapal jalan. Dari pasar setan ini, Hargo Dalem dan juga Warung Mbok Yem pun juga sudah terlihat. Perjalanan Pos 5 – Pos 6 memakan waktu kira - kira 1 jam. Di Hargo Dalem ini pendaki dapat mendirikan tenda dan juga bermalam.


Pos 6 (Hargo Dalem) – Puncak (Hargo Dumilah)

Sesampai di Hargo Dalem, ambil jalan lurus arah puncak dan kemudian ada arah ke kanan maka ambil jalur itu. Jalanan menanjak terus hingga sampai di Puncak. Di puncak terdapat tugu besar bersejarah bertuliskan “Puncak Lawu Hargo Dumilah 3265 dpl”. Hargo Dumilah, memerlukan waktu 20 menit untuk mencapai ke Puncak.